Bukit Asam menyadari bahwa BBM merupakan sumber energi tak terbarukan yang ketersediaannya terbatas. Adapun listrik di Indonesia, sebagian besar masih memanfaatkan batu bara sebagai sumber energi tak terbarukan yang ketersediaannnya terbatas sebagai energi pembangkit. Dengan latar belakang seperti itu, maka Perusahaan berkomitmen untuk melakukan penghematan dalam menggunakan BBM dan listrik, yang diwujudkan melalui Kebijakan Sumber Daya Efisiensi Energi Listrik dan BBM. Kebijakan ini merupakan implementasi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 13 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. Untuk mendukung terlaksananya efisiensi energi, Perusahaan telah memiliki manajer energi besertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)/LSPHAKE sebagai penanggung jawab pelaksanaan kebijakan. Sejalan dengan itu, Bukit Asam juga telah memiliki rencana strategis dengan sasaran dan jadwal yang jelas sebagai dasar pelaksanaan efisiensi energi, dan dilakukan pemantauan dalam pelaksanaannya dengan melakukan audit energi secara internal dan eksternal. [GRI 3-3] [12.1.1]
Efisiensi penggunaan energi dilakukan Bukit Asam melalui sejumlah inovasi dan membawa hasil yang signifikan sebagai berikut: [GRI 3-3, 302-4, 302-5][OJK F.7]
1. Program Elektrifikasi (Shovel Electric & Hybrid Dump Truck)
Salah satu program efisiensi operasional untuk pengendalian biaya dan pengembangan perusahaan adalah Program Elektrifikasi (pemanfaatan peralatan penambangan berbasis listrik) dimana sebelumnya operasional penambangan didominasi dengan sistem penambangan berbasis BBM. Implementasi Sistem Penambangan dengan peralatan penambangan berbasis listrik juga dirancang melalui tahapantahapan untuk menyesuaikan dengan target perusahaan jangka pendek dan jangka panjang, serta menyesuaikan dengan kesiapan peralatan. Selain itu, program ini juga memberikan kontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup, yaitu pengurangan emisi gas rumah kaca sesuai dengan visi Bukit Asam menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Dari hasil Program Elektrifikasi dengan diimplementasikannya Shovel Listrik (PC3000- 6E) sebanyak 7 Unit dan Hybrid DT (Belaz-75135) sebanyak 40 unit untuk melakukan pengupasan tanah di Tambang Banko Barat.
2. Program Digitalisasi Sistem Pemantauan dan Pengendalian CHF
Merupakan program yang bernilai inovasi yang dapat menurunkan konsumsi BBM sebesar 24.255 liter per tahun adalah Digitalisasi Sistem Pemantauan dan Pengendalian Coal Handling Facility (CHF) sebagai penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 (Core Elements: ERP & MES, Big Data Analytic, Authentication & Fraud, Smart Sensor, Supervisory Control and Data Acquisition, Machine to Machine Communication, Augmented Reality) yang semula dilakukan secara manual menggunakan alat transportasi (mobil tambang) ke seluruh area tambang. Unsur kebaruan adalah bahwa Bukit Asam telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan pemantauan dan pengendalian CHF yang sebelumnya menggunaan alat transportasi menjadi tanpa alat transportasi sehingga konsumsi energi yang sebelumnya dibutuhkan untuk alat transportasi sebesar 938,33 GJ per tahun dapat dihilangkan.
3. Program Mining System and Information Bukit Asam (MISTER BA)
Salah satu program sistem informasi tambang berbasis teknologi terbaru menggunakan smart phone sehingga laporan bisa didapat secara real time dan dapat diakses dimanapun dengan menggunakan jaringan internet. Sebelumnya, program ini menggunakan media email dan menggunakan mobil sarana untuk pengecekan lokasi di tambang.
4. Program Engine State Monitoring for Hauling Dump Truck
Engine State Monitoring Low Idle Dump Truck merupakan penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 yang semula tidak dapat dilakukan monitoring low idle di unit Hauling Dump Truck. Unsur kebaruan adalah bahwa Bukit Asam telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan monitoring low idle time unit Hauling Dump Truck. Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi BBM sebesar 2.019,41 GJ per Tahun setara dengan penurunan emisi sebesar 139,37tCO2 e.
5. Program Electricity Vulcanizer
Electricity Vulcanizer merupakan pemanfaatan energi listrik dari PLTU, yang semula dari penggunaan genset yang menggunakan bahan bakar solar. Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi BBM sebesar 168,5 GJ per tahun setara dengan penurunan emisi sebesar 11,63 tCO2 e dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik.
6. Program Equipment Health Analysis
Equipment Health Analysis merupakan penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 yang semula tidak dapat dilakukan monitoring kondisi dan pencatatan halangan unit, baik alat tambang utama dan alat penunjang tambang. Unsur kebaruannya adalah Bukit Asam telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan monitoring kondisi unit yang sebelumnya tidak menggunakan sistem tersebut. Melalui program ini perusahaan mampu menghemat konsumsi BBM (solar) pada tahun 2022 sebesar 31.500 liter.
Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi energi sebesar 1.218,61 GJ setara dengan penurunan emisi sebesar 84,10 tCO2 e dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik.
7. Program Smart Fuel Flushing
Penggunaan bahan bakar B30 memiliki efek yaitu banyak jelaga dan kotoran pengotor pada bahan bakar membuat perlunya dilakukan flushing fuel pada tangki bahan bakar unit setiap 1.000 jam . Alat yang digunakan untuk flushing dihubungkan dengan lube truck berbahan bakar BBM. Kegiatan flushing pada fuel di alat berat merupakan pekerjaan rutin yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya low power pada alat berat. Program Smart Fuel Flushing merupakan program yang bernilai inovasi yang menurunkan konsumsi BBM sebesar 19.582,17 liter atau setara dengan 757,56 GJ sebagai penerapan pengantian penggunaan BBM menjadi listrik yang semula dilakukan dengan menggunakan kendaraan lube truck yang berbahan bakar BBM menjadi flushing tools dengan pompa listrik.
8. Re-Engineering Sudut Belt Plough Chute
Conveyor System merupakan alat utama penerimaan dan pengiriman batu bara pada Pelabuhan Tarahan. Conveyor System juga penyumbang penggunaan energi terbesar. Sehingga untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energinya dilakukan beberapa re-engineering. Diantaranya adalah re-engineering sudut belt plough chute dari 28o menjadi 37,15o pada belt plough dan didapatkan efisiensi sebesar 20.335,59 GJ.
9. Perbaikan Capasitor Bank
Pada Dermaga Kertapati, penggunaan energi listrik lebih banyak dibandingkan dengan energi lainnya seperti BBM. Dengan kondisi seperti itu, perbaikan pada faktor daya dapat membuat konsumsi energi menjadi lebih efisien. Salah satu alat yang digunakan untuk memperbaiki faktor daya adalah capasitor bank. Dengan melakukan peremajaan pada system tersebut didapatkan pengehematan energi sebesar 848,31 GJ.
Dengan berbagai upaya penghematan tersebut, secara keseluruhan, intensitas pemakaian energi di UPTE pada tahun 2022 adalah sebesar 0,29GJ/ton, Unit Pelabuhan Tarahan 0,0072 GJ/Ton dan Unit Dermaga Kertapati 0,0047 GJ/Ton [GRI 3-3] [OJK F.6]
Data lengkap tentang konsumsi, produksi dan penghematan energi selama tahun 2022 disampaikan dalam tabel-tabel berikut: