Bukanlah sebuah tugas yang mudah untuk mengelola perubahan budaya perusahaan dengan baik. Apalagi di dalam sebuah perusahaan yang memiliki lebih dari 3,000 karyawan dan punya sejarah yang panjang seperti PTBA. Selain itu sebagai sebuah BUMN, pegawai PTBA juga merasakan dianggap tidak memiliki kinerja yang baik dan hanya menghabiskan anggaran perusahaan saja. PTBA menjawab hal ini dengan mengelola perubahan pada budaya perusahaan melalui pendekatan dari sudut pandang karyawan dan perusahaan.
Sejak 1999, PTBA telah menerapkan merit system (sistem penggajian berdasarkan kinerja atau prestasi). Sejak sistem ini berjalan dengan baik, tidak ada lagi istilah “pangkat mentokâ€. Sistem ini bertujuan untuk membangkitkan semangat berkompetisi secara sehat di antara para karyawan di dalam perusahaan. Dimana hal ini akan meningkatkan kinerja karyawan juga, karena sistem ini menentukan gaji tidak hanya berdasarkan pangkat namun juga memasukan unsur kinerja masing-masing karyawan. Meskipun belum sempurna sistem ini merupakan pijakan dasar bagi PTBA dalam mengembangkan SDM nya di masa mendatang.
Kemudian PTBA menerapkan Balanced Score Card (BSC) untuk menunjukan sinergi antara setiap elemen dan kaitannya dengan kinerja perusahaan dan pertumbuhan perusahaan secara seimbang. Selain itu PTBA juga menerapkan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKJ) dengan dasar pemikiran bahwa setiap karyawan berhak mendapatkan imbalan sesuai dengan prestasinya. Kini, setiap karyawan PTBA memiliki peluang untuk mengetahui target yang ingin dicapai perusahaan, target departemennya dan memiliki target perorangan. Setiap karyawan memiliki target dan mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan secara profesional. Hasil akhirnya adalah mencapai tujuan perusahaan.