Sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar milik negara, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukannya belum lama ini. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PTBA membangun Tugu Belida, yang nantinya akan menjadi ikon Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Pembangunan tugu ini dimulai dengan acara ground breaking atau peletakan batu pertama oleh Direktur SDM dan Umum PTBA Suryo Eko Hadianto bersama Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda di kawasan Benteng Kuto Besok, Palembang, akhir bulan lalu, tepatnya Senin, 28 November 2016.
Direktur SDM dan Umum Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan, dua tahun mendatang, 2018, Palembang akan menjadi tuan rumah pesta olah raga Asian Games XVIII. Pesta olah raga ini nantinya akan diikuti oleh 54 negara. Karena itu, pembangunan ikon Kota Palembang menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini.
“Harapannya, nanti, pada saat Asian Games tahun 2018, tugu ikan belida ini dapat menjadi destinasi wisata unggulan Kota Palembang,” kata Suryo Eko Hadianto.
Menurutnya, Palembang sudah sepatutnya sejajar dengan kota-kota internasional di dunia. Dalam pembangunannya, Tugu Belida mencontoh Tugu Merlion, Singapura. Merlion adalah ikan khas Singapura. Namun Tugu Belida memiliki karakteristik tersendiri. Belida merupakan ikan khas Palembang yang menjadi bahan utama pembuatan kuliner khas Palembang, yaitu pempek. Sayangnya, saat ini, ikan ini sudah hampir punah dan sudah sulit ditemukan di Palembang.
Rencananya, tugu ini akan dibangun selama sembilan bulan ke depan, dengan tinggi mencapai 12 meter dan panjang 22 meter, dibuat dari tembaga yang dilapisi perak. Dalam pembangunan ini PTBA menggunakan dana CSR sebesar Rp3,4 miliar.
"Pembangunan tugu belida ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan seperti semangat perusahaan yakni berkembang bersama lingkungan," kata dia.
Selain membangun Tugu Belida, PTBA juga turut membangun gedung enam lantai di Mabes Polda Sumatera Selatan senilai Rp6 miliar, Gedung Convention Hall di Jakabaring dengan dana Rp150 miliar, dan perbaikan arena Stadion Lapangan Tenis Jakabaring, yakni menambah delapan lapangan baru.
