Catatan Harian SMN
Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air
Hari masih pagi ketika Dessy dan 22 temannya telah bersiap dengan menggendong ransel. Senyum ceria tak lepas dari raut wajah anak-anak usia belasan dari Maluku Utara ini. Meski baru saja tiba kemarin sore di Lampung, tak ada raut wajah lelah di muka anak-anak ini.
Seruan untuk berkumpul dan bergegas untuk masuk bus terdengar tak lama kemudian. Dessy segera bergegas ke bus diikuti teman-teman lainnya. Perjalanan selama 45 menit pagi itu menjadi awal dimulainya kegiatan SMN di Lampung.
Perlahan, bus yang membawa rombongan anak-anak ini memasuki halaman Korem 043 Garuda Hitam. Kehadiran anak-anak rupanya telah ditunggu oleh Kapten Inf Sahrul. Tak membuang waktu, anak-anak masuk ke aula untuk mengikuti jalannya kegiatan.
Meski ketegangan terlihat saat masuk komplek Korem 043 Garuda Hitam ini, perlahan senyum dan tawa anak-anak mulai kembali terlihat. Suasana perkenalan antara siswa SMN dengan para anggota Korem berlangsung hangat dan penuh tawa. Apalagi ketika mereka meneriakkan yel-yel, seluruh anggota terpukau dan memberikan tepuk tangan yang meriah.
Ekspedisi Anak Timur, begitu anak-anak SMN menyebutnya, dimulai dari pemberian materi tentang bela bangsa dan bernegara. Sepanjang hari Rabu 14 Agustus 2019, Dessy dan seluruh peserta SMN diberi perbekalan untuk mendukung Indonesia. Materi Cinta Tanah Air, makna Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika disampaikan di sini.
Meski berlangsung sepanjang hari, tak nampak wajah bosan dari peserta. Semua bersemangat mendengarkan materi. Agar tak lelah, sesekali penyampaian materi ini diselingi dengan yel-yel dari peserta.
Malam harinya, para siswa ini kembali dikumpulkan untuk renungan suci. Para siswa ini diajak untuk melakukan koreksi diri dan memperbaiki diri. Dengan renungan suci ini, para siswa juga diberi motivasi untuk bersama menjaga persatuan Indonesia.
Dari kegiatan yang singkat ini, semoga anak-anak peserta SMN ini akan menjadi masa depan bangsa dan berkontribusi menjaga persatuan Indonesia.
