FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Budidaya Sorgum di Atas Lahan Pascatambang

Budidaya Sorgum di Atas Lahan Pascatambang

6 Mei 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Budidaya Sorgum di Atas Lahan Pascatambang
Di tengah keseriusan pemerintah dalam mengembangkan diversifikasi pangan, PTBA melalui Tempat Pelatihan Terpadu SIMANTRI (Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi) membina Pondok Pesantren Darul Yatiim Bukit Munggu mengembangkan sorgum di atas lahan bekas tambang.
Setelah berhasil mengalami panen berkali-kali dengan produksi sorgum yang terus meningkat berkat pengelolaan yang memanfaatkan struktur tanah yang ada, sorgum mempunyai potensi besar untuk dapat berkembang di Tanjung Enim sebagai komoditas alternatif untuk pangan, pakan, energi, dan industri sekaligus sebagai alternatif ekonomis dalam mereklamasi lahan pascatambang yang cukup luas di wilayah ini.
 
Pada areal lahan SIMANTRI Bukit Munggu, budidaya tanaman sorgum terbukti dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian dan tanaman keras melalui tumpang sari dengan tanaman mingguan, bulanan, dan tanaman buah-buahan. Di sini, sorgum tetap dapat tumbuh maksimal meski bertumpangsarikan tanaman sayuran seperti bayam dan sawi, cabai, terong, dan jahe, serta jenis-jenis tanaman buah-buahan seperti srikaya, jambu biji, pepaya, pisang, hingga mangga.
 
Setelah tiga kali panen dan kembali memetik panen keempat sejak mulai dibudidayakannya sorgum di Simantri pada pertengahan 2012 lalu, terlihat peningkatan signifikan terhadap jumlah bulir yang terdapat pada satu batang tanaman sorgum emnjadi tiga ribuan bulir, mendekati jumlah bulir ideal yaitu 3.500 bulir per malay/batang.
 
Kendati sorgum termasuk tanaman serba guna dengan kandungan nutrisi yang tinggi, saat ini secara komoditas belum dapat dinikmati secara optimal. Hal ini dikarenakan nilai jual sorgum dilihat belum potensial sebagaimana produk serealia yang lain seperti beras, jagung, gandum dan kacang-kacangan. Pemanfaatan sorgum oleh petani sendiri masih terkendala dengan kelengkapan fasilitas yang diperlukan seperti mesin pemecah biji dan peralatan pengolahan pascapanen lainnya. Biji sorgum sulit dikupas sehingga diperlukan perbaikan teknologi penyosohannya.