Batu bara yang dikirimkan dari tambang, tidak hanya terdiri dari batubara murni, namun juga terdapat unsur batu pack. Ini pada dasarnya adalah kotoran dari batubara itu sendiri. Selain itu, ukuran batubara yang dibawa juga masih bervariasi, sehingga tidak sesuai dengan standar kebutuhan konsumen. 

Untuk itu, diperlukan proses crushing dengan tujuan menghancurkan batubara yang berukuran besar, agar batubara yang terdistribusi kepada konsumen dapat berukuran seragam sesuai keinginan konsumen. Sebelum dihancurkan dengan menggunakan crusher, batubara harus terlebih dahulu dipisahkan berdasarkan ukuran pada vibrating screen. Pemisahan ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja crusher.

Apabila vibrating screen tidak berfungsi, semua batubara berukuran besar maupun kecil akan masuk ke dalam crusher. Hal ini menyebabkan mesin crusher menjadi cepat aus dan buntu. Saat musim penghujan, batubara menjadi lengket satu sama lain. Keadaan buntu berarti mesin crusher harus dimatikan terlebih dahulu untuk membersihkan crusher dari batubara yang melekat. Pembersihan menyebabkan proses distribusi batubara menjadi terhambat.

Dermaga Kertapati saat ini hanya memiliki satu buah vibrating screen pada sizing plant CHF-01 yang sedang tidak dapat dioperasikan karena kondisi dinding retak yang menyebabkan material batubara tumpah ke samping. Sedangkan jalur konveyor Dermaga Kertapati yang relative linier, apabila salah satu komponen mesin rusak, seluruh jalur konveyor pun tidak dapat digunakan. Untuk pengadaan vibrating screen yang rusak tersebut cukup sulit dilakukan, karena akan memakan waktu yang lama ditambah lagi terdapat lockdown (saat pandemi) sehingga akan mempersulit mobilisasi alat ke Dermaga Kertapati.