FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Mengatasi Dampak Negatif Kabut Asap

Mengatasi Dampak Negatif Kabut Asap

28 September 2015

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Mengatasi Dampak Negatif Kabut Asap

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa tempat di Sumatera dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan. Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

Dampak akibat gangguan asap bagi kesehatan adalah menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi. Kabut asap memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lainnya sehingga mengurangi kemampuan kerja paru dan menyebabkan mudah lelah serta sulit bernapas.

Bagi lansia dan anak-anak berpenyakit kronis, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. Bahan polutan asap dapat menjadi sumber polutan di air bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi. Orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak akan lebih mudah mengalami ganguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain.

Berikut tips untuk melindungi diri dari risiko gangguan kabut asap; hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah atau gedung dan gunakan masker. Minum air putih lebih banyak dan lebih sering. Jangan merokok, beristirahat yang cukup. Lindungi penampungan air minum dan makanan. Mencuci buah-buahan sebelum dikonsumsi.