Total produksi batu bara di tahun 2022 terealisasi sebesar 684,87 juta ton merupakan pencapaian tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir atau mengalami peningkatan sebesar 12,27% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 610,03 juta ton. Adapun dari total produksi tahun 2022 tersebut, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan batu bara pasar domestik sebesar 225,09 juta ton, pasar ekspor sebesar 307,13 juta ton dan selebihnya sebesar 128,76 juta ditujukan untuk DMO.
Meningkatnya total produksi batu bara, secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan volume angkutan batu bara. Perusahaan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, untuk mengangkut batu bara dari lokasi tambang ke lokasi pelabuhan dan dermaga milik Perusahaan yang berada di Kertapati, Palembang dan Tarahan, Lampung.
Di tahun 2022, total volume angkutan batu bara tercatat mencapai 28,81 juta ton di tahun 2022, mengalami peningkatan 13,35%, dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 25,42 juta ton. Dimana volume angkutan batu bara ke Tarahan, tercatat mencapai 23,41 juta ton di tahun 2022, meningkat 16,74%, dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 20,05 juta ton. Sementara volume angkutan batu bara ke Kertapati, tercatat mencapai 5,40 juta ton di tahun 2022, meningkat 0,67%, dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 5,37 juta ton.
Adapun dari total volume penjualan batu bara tahun 2022, penjualan domestik tercatat sebesar 19,17 juta ton, meningkat 18,99%, di tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 16,11 juta ton. Adapun penjualan ekspor tercatat sebesar 12,48 juta ton, mengalami peningkatan 1,82%, dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 12,26 juta ton. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan batu bara baik domestik maupun ekspor.
