FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Perlahan Tapi Pasti, Harga Batu Bara Naik Terus

Perlahan Tapi Pasti, Harga Batu Bara Naik Terus

21 Oktober 2016

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Perlahan Tapi Pasti, Harga Batu Bara Naik Terus

Musim dingin di beberapa belahan dunia sana segera tiba. Permintaan batu bara pun diprediksi meningkat. Analis Capital Futures Wahyu Tri Wibowo, sebagaimana dikutip Kontan 11 Oktober lalu, mengatakan, dengan adanya peningkatan permintaan tersebut maka terjadi titik keseimbangan di mana pasokan dan permintaan menjadi penentu harga batubara.

Menurut Wahyu, permintaan batubara di berbagai kawasan mulai terlihat naik. Misalnya di Prancis dan Belgia. Permintaan di kedua negara tersebut naik lantaran rendahnya ketersediaan tenaga nuklir, sementara tenaga angin pun tidak bisa diharapkan karena pergerakannya semakin lemah. Padahal, sebentar lagi mereka harus menghadapi musim dingin. Batu bara merupakan sumber energi yang paling memungkin untuk menghadapi musim dingin tersebut. 

“Selain faktor cuara atau permintaan musiman, secara fundamental tren kenaikan harga batubara masih berlanjut,” kata wahyu seperti dikutip Kontan.

Negara lain yang turut mengerek harga batu bara adalah permintaan dari China. Permintaan batu bara dari negeri tirai bambu ini diprediksi akan meningkat karena pemerintah Cina masih melakukan penghentian produksi batu bara, bahkan penutup pertambangan emas hitam tersebut.

Sementara itu, perlahan tapi pasti, pergerakan harga batu bara acuan (HBA) berdasarkan data dari Kementeri ESDM, terus mengalami kenaikan. Terakhir, per Oktober 2016 ini, HBA naik 8,04 persen dibandingkan HBA September 2016 sebesar US$ 63,93 per ton, menjadi US$ 69,07 per ton

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, HBA Oktober ini lebih tinggi ketimbang September kemarin. Bahkan tertinggi sepanjang 2016 ini. 

"HBA Oktober hampir menyentuh US$ 70 per ton yakni US$ 69,07 per ton," kata Agung di Jakarta, sebagaimana dikutip Beritasatu, beberapa waktu lalu.

Beritasatu melaporkan, sejak awal tahun memang terjadi fluktuasi harga batu bara. Pada Januari 2016 HBA dibuka level US$ 53,20 per ton. Namun di Februari HBA anjlok ke level US$ 50,92 per ton. Kemudian naik tipis di Maret dengan HBA pada posisi US$ 51,62 per ton. Tren penguatan tersebut berlanjut ke April yang membuat HBA berada di level US$ 52,32 per ton.

Pertengahan tahun, HBA mengalami kenaikan tipis yakni US$ 51,81 per ton. Tren penguatan HBA terus terjadi di Juli yang mencapai US$ 53 per ton. Kemudian merangkak naik lagi di Agustus yang berada di level US$ 58,37 per ton. HBA September kemarin juga naik 9 persen dibandingkan harga batubara di periode Agustus.