Sebagai perusahaan tambang milik Negara yang mendunia, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) tentunya mempunyai komitmen yang tinggi dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perusahaan dan pertambangannya. Kinerja operasional PTBA yang berjalan dengan baik pada 2016 tak lepas dari prestasi seluruh insan PTBA yang menjadikan K3 sebagai budaya di perusahaan.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) Ir. Arviyan Arifin dalam sambutannya yang dibacakan oleh General Manager Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) Suhedi dalam upacara peringatan Hari K3 Nasional yang diadakan di lapangan upacara kantor pusat PTBA Tanjung Enim, Kamis (26/1).
Dijelaskan, budaya K3 merupakan indikator utama dalam menilai bagus tidaknya sebuah perusahaan dan apakah perusahaan tersebut memiliki prospek baik ke depannya.
Indikator itu, lanjut orang nomor satu di PTBA ini, salah satunya dapat dilihat dari besar kecilnya angka kecelakaan kerja yang tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi lebih jauh bagi individu sebagai korban, baik kerugian fisik seperti cacat tubuh maupun kehilangan nyawa yang sama sekali tidak bisa dinilai dengan uang.
“Tak terbayangkan, bagaimana jadinya bila kita tidak peduli dan tidak sadar akan pentingnya K3 bagi perusahaan, apalagi bagi Bukit Asam sebagai sebuah perusahaan publik,” kata Arviyan Arifin.
Meski belum menampilkan yang terbaik dalam hal penerapan K3, PTBA telah berupaya untuk meraih prestasi yang cukup baik yang dapat diukur dari tingkat angka kecelakaan kerjanya.
Upacara peringatan Hari K3 Nasional yang digelar Bukit Asam diikuti oleh ratusan karyawan PTBA dan karyawan mitra kerja.
