Loading ...

PTBA Hilirisasi Bambu, Berdayakan Masyarakat, Hijaukan Lingkungan, hingga Penuhi Kebutuhan Nasional

27 Mei 2025

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
PTBA Hilirisasi Bambu, Berdayakan Masyarakat, Hijaukan Lingkungan, hingga Penuhi Kebutuhan Nasional Lampung, 27 Mei 2025 – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak hanya berfokus pada bisnis pertambangan, tetapi juga aktif menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui Program Bamboo for Life. Sejak tahun 2018, program ini telah memberdayakan ratusan masyarakat di Desa Sidomulyo, Lampung, melalui hilirisasi bambu, khususnya produksi tusuk sate.

Berawal dari keprihatinan atas tingginya impor tusuk sate di Indonesia, PTBA bersama Paguyuban Krajan menggagas sentra produksi tusuk sate yang melibatkan kelompok rentan seperti lansia, janda, difabel, dan rumah tangga miskin. Saat ini, 23 kelompok dengan 129 anggota telah diberdayakan, memberikan manfaat langsung kepada 651 individu. Ketua Paguyuban Krajan, Samadi, mengungkapkan bahwa setiap anggota mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp1,2 juta per bulan dari usaha tusuk sate, yang bahkan dapat dikerjakan secara paruh waktu.

"Kami miris rasanya, tusuk sate saja impor. Kebutuhan di Jakarta dan Surabaya sebulan bisa mencapai 4 kontainer. Jika satu lansia bisa memproduksi 5 kg tusuk sate, maka dalam sehari bisa 5 ton. Kalau 5 ton per hari, kebutuhan dalam negeri bisa tercukupi," ujar Samadi.

Dukungan penuh dari PTBA, yang diibaratkan Samadi sebagai "orang tua", telah mendorong terwujudnya peningkatan penghasilan bagi kelompok rentan serta kesiapan workshop mandiri dan central market. Lebih dari itu, program ini juga menumbuhkan semangat berbagi. Setiap bulan, sebagian laba dari penjualan tusuk sate, sekitar Rp 6-8 juta, disalurkan untuk operasional TPQ Mutiara Ummat Insani yang mengasuh 37 santri.

Human Resources, General Services, Finance & CSR Department Head Pelabuhan Tarahan, Hamdani, menegaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan untuk menghentikan ketergantungan impor tusuk sate. "PTBA menjalankan program ini melalui kolaborasi dengan pemerintah, para praktisi, dan masyarakat agar tusuk sate bisa diproduksi seluruhnya di dalam negeri," ujarnya.

Program Bamboo for Life sendiri telah dimulai sejak tahun 2014 dengan fokus pada restorasi lahan gersang melalui penanaman bambu. Secara kumulatif, PTBA telah menanam 13.624 unit pohon bambu di lahan seluas 49 hektare di berbagai daerah di Provinsi Lampung, berkontribusi dalam penyerapan karbon hingga 3.509 ton CO2e per tahun. Selain tusuk sate, hilirisasi bambu juga menghasilkan produk turunan lain seperti cuka bambu, pupuk organik cair, hand sanitizer, obat herbal, hingga disinfektan.

Komitmen tanpa henti PTBA terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat ini telah membuahkan hasil. Hal ini sebagai bukti bahwa bisnis yang bertanggung jawab mampu menciptakan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan.