Demi menjaga kinerja keuangan di tengah tren penurunan harga batu bara, PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) saat ini tengah mengencangkan ikat pinggang alias efisiensi hingga akhir tahun 2016.

Direktur Utama PTBA Ir. Arviyan Arifin mengatakan, efisiensi tersebut berasal dari penghematan investasi sebesar Rp3,5 triliun dan biaya operasional sebesar Rp500 miliar.

"Beberapa efisiensi di investasi dan juga operasional sudah dilakukan," kata Arviyan di Jakarta Convention Center, Kamis (8/9/2016), sebagaimana dikutip kompas.com.

Harga komoditas yang tengah mengalami pelemahan melatarbelakangi perseroan melakukan efisiensi guna menjaga kinerja perseroan agar tidak mengalami koreksi.

"Kondisi bisnisnya sudah berubah, waktu dikaji dulu ini dalam kondisi harga yang tinggi sekarang sudah rendah maka investasi ini sudah tidak layak, makanya kita tunda tanpa mengganggu operasional perusahaan," katanya.

Salah satu contoh efisiensi yang dilakukan adalah terkait dengan investasi peralatan. Tanpa investasi peralatan, perseroan masih bisa berproduksi. Investasi aset seperti perumahan juga dikaji ulang oleh perseroan.

Menurut Arviyan, rencana efisiensi itu akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. “Investasi itu kan tidak langsung ke biaya, karena biayanya itu langsung ke depresiasi, tapi tentunya mengurangi depresiasi kita, sehingga bottomline kita tetap tinggi,” paparnya.

Arviyan pun mengatakan, Perseroan akan terus melakukan penghematan hingga mencapai Rp 4 triliun.