FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Tingkatkan Kinerja Produksi, PTBA Wujudkan Program Elektrifikasi Penambangan

Tingkatkan Kinerja Produksi, PTBA Wujudkan Program Elektrifikasi Penambangan

20 Januari 2017

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Tingkatkan Kinerja Produksi, PTBA Wujudkan Program Elektrifikasi Penambangan

Dalam rangka memuluskan program elektrifikasi penambangan, PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA menanamkan investasi sebesar Rp1 triliun untuk pembelian 40 unit electric dump truk dan delapan unit electric shovel yang diproduksi oleh Belazia, produsen alat-alat berat dari Belarusia, salah satu negara di Eropa Timur.

Pembelian alat-alat tambang yang digerakkan oleh tenaga listrik ini terwujud berkat kerja sama antara Pemerintah Republik Belarusia dan PTBA. Nantinya, pihak Belazia akan bertanggung jawab penuh terhadap perawatan alat-alat tambang elektrik tersebut.

Jalinan kerja sama ini ditandai dengan kunjungan Duta Besar Republik Belarusia Vladimir Lopato Zagorsky didampingi oleh Chief Executive Office (CEO) Belazia Piotr Parkhomchik, Direktur Belazia Ihar Mishaniov, dan CEO PT Pusaka Bumi Transportasi Bayu Priawan Djokosutono di Unit Pertambangan Tanjung Enim, medio Desember 2016 lalu.

Direktur Produksi PTBA Joko Pramono mengatakan, kunjungan Duta Besar Republik Belarusia itu dilakukan atas inisiatif Belarusia untuk meninjau area pertambangan batu bara PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sekaligus melakukan pengecekan atas kedatangan alat-alat produksi Belazia yang dibeli PTBA beberapa waktu lalu.

“Kunjungan ini merupakan silaturahmi dan ramah tamah terkait adanya jalinan kerja sama, di mana kami menggunakan produk mereka. Kami berharap dengan digunakannya alat berat canggih dari negara Belarusia ini akan semakin meningkatkan efesiensi dan hasil produksi Bukit Asam,” kata Joko Pramono.

Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah menambahkan, pembelian alat-alat dari Belarusia berupa dump truck dan shovel yang digerakkan oleh tenaga listrik tersebut untuk meningkatkan kinerja produksi tambang batu bara dan kemandirian operasional Perseroan. 

“Dengan program ini, sebagian alat tambang kami akan menggunakan tenaga listrik,” kata Adib Ubaidillah.

Menurut Adib, dengan mengaplikasikan program elektrifikasi operasional penambangan, PTBA akan memiliki keuntungan dari sektor produksi karena hingga saat ini PTBA telah memiliki pembangkit listrik sendiri berkapasitas 3 x 10 MW berbahan bakar batu bara kalori rendah, sementara konsumsi listrik yang dipakai baru mencapai 8 MW. 

“Tentu saja biaya produksi kami secara otomatis akan lebih murah, karena alat-alat tambang baru ini tidak menggunakan bahan bakar minyak seperti yang selama ini kami gunakan untuk menggerakkan alat-alat tambang yang sudah ada sebelumnya,” kata dia.

Alat-alat tambang terbaru itu akan dioperasikan di wilayah Tambang Banko Tengah oleh tenaga-tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di lingkup wilayah Kabupaten Muara Enim.  
Adib Ubaidillah berharap, ke depan, PTBA dapat menjalankan operasional penambangan batu bara dengan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada sub kontraktor dan menjadi lebih mandiri.