FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
Bukit Asam Targetkan Ekspor Batubara Naik 40%

Bukit Asam Targetkan Ekspor Batubara Naik 40%

3 Januari 2014

PTBA Twitter Share PTBA Facebook Share
Bukit Asam Targetkan Ekspor Batubara Naik 40%

JAKARTA – PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menargetkan volume ekspor batubara tahun ini meningkat 40% menjadi 23,5 juta ton dibanding realisasi 2013 sebesar 9,6 juta ton. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan komposisi ekspor pada tahun ini akan mencapai 55% dari total volume penjualan. Sisanya, akan ditujukan untuk pasar domestik.

Bukit Asam menargetkan volume penjualan batubara tahun ini sebesar 24,7 juta ton, naik 38% dibanding realisasi penjualan 2013 sebesar 17,8 juta ton.

“Peningkatan volume penjualan seiring dengan upaya strategis yang dilakukan perseroan, di antaranya memprioritaskan penjualan batubara berkalori tinggi melalui pasar ekspor,” kata dia, Kamis.

Milawarma, Direktur Utama Bukit Asam, sebelumnya mengatakan batubara Bukit Asam memiliki kualitas yang sangat bagus, tidak hanya dari segi nilai kalori, tetapi juga kandungan bahan pengotor seperti abu dan sulfur.

Beberapa negara tujuan ekspor batubara Bukit Asam seperti Taiwan, India, Cina, dan Jepang sangat menyadari pentingnya mendapatkan batubara dengan kandungan pengotor yang rendah. Batubara di Cina memiliki kandungan abu yang tinggi, bahkan di India mencapa 40%. Sementara batubara Bukit Asam memiliki kandungan sulfur hanya sekitar 8%.

“Mereka sangat aware dengan impuritas karena treatment abu batubara itu sangat mahal. Kami bisa pasarkan batubara dengan harga premium,” kata dia.

Terget penjualan Bukit Asam akan ditopang dari produksi sendiri sebesar 19,8 juta ton, terdiri dari 18,65 juta ton dari Unit Pertambangan Tanjung Enim. Sisanya, 1,15 juta ton berasal dari anak usaha perseroan, PT Internasional Prima Coal dan PT Batubara Bukit Kendi.

Kontribusi lainnya diharapkan berasal dari anak perusahaan sebesar 3,98 juta ton, masing-masing 3,3 juta ton dari PT Bukit Asam Prima dan 0,68 juta ton dari PT Internasional Prima Coal.

Pengembangan

Joko mengatakan untuk mendukung peningkatan volume penjualan dan produksi, Bukit Asam melakukan peningkatan kapasitas pelabuhan Tarahan dari 13 juta ton menjadi 25 juta ton per tahun. Peningkatan kapasitas pelabuhan ditargetkan tuntas dan mulai beroperasi semester I 2014.

“Bukit Asam membangun tambahan satu jetty baru dengan kapasitas sandar 150 ribu – 200 ribu DWT di samping dermaga lama dengan kapasitas sandar 80 ribu DWT,” kata dia.

Bukit Asam juga membangun tambahan dua RCD (alat bongkar batubara dari gerbong kereta api), sehingga jumlah RCD nantinya akan menjadi empat unit.

Selain itu, untuk menjamin kehandalan operasional pelabuhan Tarahan, Bukit Asam telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Tarahan 2x8 megawatt (MW) pada Desember 2013, sehingga perusahaan tidak lagi menggunakan daya listrik PT PLN (persero).

Proyek pengembangan lainnya, PLTU Banjarsari 2x110 MW ditargetkan mulai beroperasi semester II 2014. PLTU Bangko 2x620 MW dijadwalkan akan memulai konstruksi pada 2015 setelah pada kuartal I 2014 menyelesaikan aspek pendanaan (financial close). Serta proyek PLTU Peranap 800 – 1200 MW di Indragiri Hulu sedang persiapan penyusunan feasibility study.

Oleh: Alfian

Sumber: Indonesia Finance Today, 3 Januari 2014