Untuk menggenjot kinerja di sepanjang tahun 2017 yang masih penuh tantangan,
PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA menggelar Rapat Kerja (Raker) pada 12-13 Januari lalu. Dalam Raker tersebut dibahas antara lain mengenai segera terwujudnya rencana Holding BUMN tambang, serta harga batu bara dunia yang belum menjamin ketercapaian kinerja keuangan Perusahaan.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, sesuai dengan penyataan sejumlah analis, kenaikan harga batu bara dunia saat ini hanya bersifat situasional, yaitu lebih merupakan dampak dari kebijakan Cina yang membatasi angka produksinya.
Menurut Arviyan, saat ini, Cina kembali mulai meningkatkan produksinya. Diperkirakan, di penghujung Kwartal I ini, produksi Cina kembali ke tingkat normal dan permintaan batu bara dunia kembali turun seperti sebelumnya.
“Buktinya, Januari ini saja harga batu bara kembali melorot tajam ke angka US$80-an per ton. Bahkan banyak analis yang melihat kecenderungan penurunan harga batu bara yang akan berlangsung panjang,” kata Arviyan.
Tantangan-tantangan ini, lanjut Arviyan, menuntut kesadaran setiap insan PTBA untuk terus meningkatkan kinerja.
Sementara itu, dalam Raker tersebut dilakukan evaluasi terhadap kinerja Perusahaan di sepanjang tahun 2016, serta perumusan program kerja serta langkah dan strategi untuk meningkatkan kompetensi korporasi guna pencapaian target-target kinerja yang ditetapkan Perusahaan di sepanjang tahun 2017.
