Preloader

Dialog Terbuka Dengan Masyarakat

Dialog Terbuka dengan Masyarakat

Focus Group Discussion (FGD) Dengan Masyarakat

Focus Group Discussion (FGD) Dengan Masyarakat Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap masyarakat sekitar, FGD merupakan salah satu upaya dalam bersinergi untuk menyusun program sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Pelaksanaan FGD ini melibatkan berbagai pihak antara lain pemerintah daerah setempat, perusahaan swasta lain, dan masyarakat.

Pelaksanaan FGD ini melibatkan berbagai pihak antara lain pemerintah daerah setempat, perusahaan swasta lain, dan masyarakat. FGD dilakukan satu kali di tiap triwulan tahun berjalan. Bertempat di lokasi yang telah ditentukan oleh stakeholder terkait di sekitar wilayah operasional Perusahaan, PTBA turut menampung berbagai aspirasi yang dapat menjadi baseline data dalam penyusunan rencana program.

Melalui FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rencana program yang tepat sasaran sehingga dalam jangka panjang masyarakat menjadi mandiri, berdaya, dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur Program SIBA Batik Kujur merupakan salah satu upaya untuk mengangkat nilai budaya masyarakat setempat guna meningkatkan kebanggaan masyarakat Dusun Tanjung pada nilai budaya yang dimilikinya dan sebagai media untuk dapat memahami sejarah tokoh yang mengawali adanya daerah Tanjung Enim sekaligus ulama yang menyebarkan agama Islam, yaitu Puyang Pelawe.

Tujuan SIBA Batik Kujur yaitu untuk peningkatan ekonomi masyarakat dengan menciptakan produk unggulan baru berupa kain batik ramah lingkungan yang menjadi ciri khas daerah Tanjung Enim untuk mendukung terwujudnya Tanjung Enim sebagai Kota Tujuan Wisata. Di samping itu, batik juga merupakan warisan budaya dan komoditas yang memiliki potensi ekonomi tinggi bagi masyarakat, karena penggunaan batik sebagai pakaian ataupun bentuk barang lainnya menjadi kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan.

Di awal SIBA Batik Kujur berdiri pada tahun 2019, dibentuk 5 (lima) kelompok pengrajin Batik Kujur yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 5 (lima) orang. Saat ini kelompok pengrajin Batik Kujur telah berkembang menjadi sebanyak 8 (delapan) kelompok dengan total anggota 37 orang.

Dusun Tanjung merupakan wilayah Ring 1 tertua yang berada di sekitar Perusahaan, wilayah ini menyimpan keunikan tersendiri akan kekayaan kearifan lokal serta sejarah tentang Tanjung Enim. Berangkat dari hal tersebut, Perusahaan mengembangkan suatu program pemberdayaan masyarakat dengan sasaran utama kaum perempuan di wilayah Dusun Tanjung melalui pembentukan Kelompok Pengrajin dan Pengembangan Usaha Batik Kujur Khas Tanjung Enim.

Diawali dengan kegiatan survey yang dilakukan oleh satuan kerja Tim CSR PTBA ke daerah Bantul Yogyakarta, yaitu ke lokasi pengrajin batik Omah Kreatif Dongaji yang kemudian berdasarkan kesepakatan kerjasama antara Tim CSR PTBA dengan Tim Omah Kreatif Dongaji menghasilkan inisiasi kegiatan pelatihan membatik bagi masyarakat Dusun Tanjung. DIlanjutkan dengan sosialisasi kepada stakeholder setempat dan juga masyarakat, pembentukan kelompok, pemberian bantuan sarana dan prasarana, dan juga pendampingan.

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket SIBA Songket berdiri pada tahun 2016 di Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Tujuan dari Program SIBA Songket ini adalah untuk peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan dan melestarikan budaya/kearifan lokal Provinsi Sumatera Selatan karena songket merupakan komoditas unggulan dan ciri khas masyarakat Sumatera Selatan.

Program SIBA tenun songket diawali dengan pembentukan kelompok Ibu - Ibu rumah tangga yang diberi pembekalan keterampilan tenun songket. Bentuk program yang dilaksanakan adalah pelatihan 24 orang Ibu Rumah Tangga (IRT), pemberian alat tenun songket 20 unit dan bahan baku serta pendirian Rumah Songket Bukit Asam sebagai sentra pendidikan, pengembangan dan pemasaran songket.

SIBA Songket menjadi tempat pertama dan satu-satunya di Kabupaten Muara Enim untuk Produksi Songket, sebagai saran dalam melestarikan budaya/kearifan lokal Provinsi Sumatera Selatan, sentra pendidikan, pengembangan dan pemasaran songket, sumber penghasilan baru bagi 24 IRT anggota kelompok sebesar dan mendapatkan Songket berkualitas dengan harga murah.

Keberhasilan program ini dilanjutkan dengan replikasi program dan perluasan wilayah pembinaan pelatihan, SIBA Songket telah melayani permintaan dari tamu perusahaan untuk dijadikan souvenir, mengikuti pameran songket, serta diversifikasi songket berupa tanjak, tas, kotak tissue.
TOP