
Program SIBA Batik Kujur merupakan salah satu upaya untuk mengangkat nilai budaya masyarakat setempat guna meningkatkan kebanggaan masyarakat Dusun Tanjung pada nilai budaya yang dimilikinya dan sebagai media untuk dapat memahami sejarah tokoh yang mengawali adanya daerah Tanjung Enim sekaligus ulama yang menyebarkan agama Islam, yaitu Puyang Pelawe.
Tujuan SIBA Batik Kujur yaitu untuk peningkatan ekonomi masyarakat dengan menciptakan produk unggulan baru berupa kain batik ramah lingkungan yang menjadi ciri khas daerah Tanjung Enim untuk mendukung terwujudnya Tanjung Enim sebagai Kota Tujuan Wisata. Di samping itu, batik juga merupakan warisan budaya dan komoditas yang memiliki potensi ekonomi tinggi bagi masyarakat, karena penggunaan batik sebagai pakaian ataupun bentuk barang lainnya menjadi kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan.
Di awal SIBA Batik Kujur berdiri pada tahun 2019, dibentuk 5 (lima) kelompok pengrajin Batik Kujur yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 5 (lima) orang. Saat ini kelompok pengrajin Batik Kujur telah berkembang menjadi sebanyak 8 (delapan) kelompok dengan total anggota 37 orang.
Dusun Tanjung merupakan wilayah Ring 1 tertua yang berada di sekitar Perusahaan, wilayah ini menyimpan keunikan tersendiri akan kekayaan kearifan lokal serta sejarah tentang Tanjung Enim. Berangkat dari hal tersebut, Perusahaan mengembangkan suatu program pemberdayaan masyarakat dengan sasaran utama kaum perempuan di wilayah Dusun Tanjung melalui pembentukan Kelompok Pengrajin dan Pengembangan Usaha Batik Kujur Khas Tanjung Enim.
Diawali dengan kegiatan survey yang dilakukan oleh satuan kerja Tim CSR PTBA ke daerah Bantul Yogyakarta, yaitu ke lokasi pengrajin batik Omah Kreatif Dongaji yang kemudian berdasarkan kesepakatan kerjasama antara Tim CSR PTBA dengan Tim Omah Kreatif Dongaji menghasilkan inisiasi kegiatan pelatihan membatik bagi masyarakat Dusun Tanjung. DIlanjutkan dengan sosialisasi kepada stakeholder setempat dan juga masyarakat, pembentukan kelompok, pemberian bantuan sarana dan prasarana, dan juga pendampingan.