FacebookInstagramTwitterLinkedInYouTubeTikTok
PTBA

Transformasi Energi

Transformasi Energi

Energi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi PTBA dalam menjalankan usahanya, baik di lapangan/lokasi penambangan maupun di perkantoran. Saat ini jenis energi yang digunakan Perseroan adalah listrik dan bahan bakar minyak (BBM). Di lapangan, bahan bakar minyak digunakan untuk mengoperasikan mesin, alat berat, dan kendaraan operasional. Selama berada di kantor, energi listrik dibutuhkan untuk penerangan, menyalakan berbagai perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Untuk energi listrik, selain mendapatkan pasokan dari PLN, Perseroan juga memanfaatkan PLTU milik sendiri, dan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai implementasi komitmen Perseroan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. [GRI 103-1]

Transformasi Energi

Sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Tenaga Listrik, PTBA telah memiliki Kebijakan Efisiensi Energi Listrik dan Energi Bahan Bakar. Untuk mendukung kebijakan yang diambil pada tahun 2017, Perseroan memiliki manajer energi bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)/LSP-HAKE sebagai penanggung jawab pelaksanaan kebijakan tersebut. Sejalan dengan itu, PTBA juga memiliki rencana strategis dengan target dan jadwal yang jelas sebagai dasar penerapan efisiensi energi, serta memantau pelaksanaannya dengan melakukan audit energi secara internal dan eksternal. [GRI 103-2]

Dalam upaya pengurangan penggunaan energi, PTBA telah melakukan sejumlah inovasi dan membawa hasil yang signifikan, yaitu: [GRI 103-3, 302-4]]OJK F.7]

Program Elektrifikasi (Shovel Electric & Hybrid Dump Truck)

1. Program Elektrifikasi (Shovel Electric & Hybrid Dump Truck)

Salah satu program efisiensi operasional untuk pengendalian biaya dan pengembangan perusahaan adalah Program Elektrifikasi (pemanfaatan peralatan penambangan berbasis listrik) dimana sebelumnya operasional penambangan didominasi dengan sistem penambangan berbasis BBM. Implementasi Sistem Penambangan dengan peralatan penambangan berbasis listrik juga dirancang melalui tahapantahapan untuk menyesuaikan dengan target perusahaan jangka pendek dan jangka panjang, serta menyesuaikan dengan kesiapan peralatan. Selain itu, program ini juga memberikan kontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup, yaitu pengurangan emisi gas rumah kaca sesuai dengan visi Bukit Asam menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Dari hasil Program Elektrifikasi dengan diimplementasikannya Shovel Listrik (PC3000- 6E) sebanyak 7 Unit dan Hybrid DT (Belaz-75135) sebanyak 40 unit untuk melakukan pengupasan tanah di Tambang Banko Barat.
 

Program Digitalisasi Sistem Pemantauan dan Pengendalian CHF

2. Program Digitalisasi Sistem Pemantauan dan Pengendalian CHF

Merupakan program yang bernilai inovasi yang dapat menurunkan konsumsi BBM sebesar 24.255 liter per tahun adalah Digitalisasi Sistem Pemantauan dan Pengendalian Coal Handling Facility (CHF) sebagai penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 (Core Elements: ERP & MES, Big Data Analytic, Authentication & Fraud, Smart Sensor, Supervisory Control and Data Acquisition, Machine to Machine Communication, Augmented Reality) yang semula dilakukan secara manual menggunakan alat transportasi (mobil tambang) ke seluruh area tambang. Unsur kebaruan adalah bahwa Bukit Asam telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan pemantauan dan pengendalian CHF yang sebelumnya menggunaan alat transportasi menjadi tanpa alat transportasi sehingga konsumsi energi yang sebelumnya dibutuhkan untuk alat transportasi sebesar 938,33 GJ per tahun dapat dihilangkan.

Program Mining System and Information Bukit Asam (MISTER BA)

3. Program Mining System and Information Bukit Asam (MISTER BA)

Salah satu program sistem informasi tambang berbasis teknologi terbaru menggunakan smart phone sehingga laporan bisa didapat secara real time dan dapat diakses dimanapun dengan menggunakan jaringan internet. Sebelumnya, program ini menggunakan media email dan menggunakan mobil sarana untuk pengecekan lokasi di tambang.

4. Program Engine State Monitoring for Hauling Dump Truck

Engine State Monitoring Low Idle Dump Truck merupakan penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 yang semula tidak dapat dilakukan monitoring low idle di unit Hauling Dump Truck. Unsur kebaruan adalah bahwa Bukit Asam telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan monitoring low idle time unit Hauling Dump Truck. Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi BBM sebesar 2.019,41 GJ per Tahun setara dengan penurunan emisi sebesar 139,37tCO2 e.

Program Electricity Vulcanizer

5. Program Electricity Vulcanizer

Electricity Vulcanizer merupakan pemanfaatan energi listrik dari PLTU, yang semula dari penggunaan genset yang menggunakan bahan bakar solar. Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi BBM sebesar 168,5 GJ per tahun setara dengan penurunan emisi sebesar 11,63 tCO2 e dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik.

Program Equipment Health Analysis

6. Program Equipment Health Analysis

Equipment Health Analysis merupakan penerapan teknologi terbaru berbasis Industry 4.0 yang semula tidak dapat dilakukan monitoring kondisi dan pencatatan halangan unit, baik alat tambang utama dan alat penunjang tambang. Unsur kebaruannya adalah Bukit Asam telah menerapkan teknologi terkini Industry 4.0 dalam kegiatan monitoring kondisi unit yang sebelumnya tidak menggunakan sistem tersebut. Melalui program ini perusahaan mampu menghemat konsumsi BBM (solar) pada tahun 2022 sebesar 31.500 liter.
 
Kuantifikasi perbaikan lingkungan akibat perubahan sistem ini berupa perubahan rantai nilai keseluruhan sistem (perubahan metode, perubahan perilaku, dan akurasi data lebih cepat dan akurat) adalah adanya penurunan konsumsi energi sebesar 1.218,61 GJ setara dengan penurunan emisi sebesar 84,10 tCO2 e dan implementasi konservasi energi dalam Kaidah Pertambangan yang Baik.

Program Smart Fuel Flushing

7. Program Smart Fuel Flushing

Penggunaan bahan bakar B30 memiliki efek yaitu banyak jelaga dan kotoran pengotor pada bahan bakar membuat perlunya dilakukan flushing fuel pada tangki bahan bakar unit setiap 1.000 jam . Alat yang digunakan untuk flushing dihubungkan dengan lube truck berbahan bakar BBM. Kegiatan flushing pada fuel di alat berat merupakan pekerjaan rutin yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya low power pada alat berat. Program Smart Fuel Flushing merupakan program yang bernilai inovasi yang menurunkan konsumsi BBM sebesar 19.582,17 liter atau setara dengan 757,56 GJ sebagai penerapan pengantian penggunaan BBM menjadi listrik yang semula dilakukan dengan menggunakan kendaraan lube truck yang berbahan bakar BBM menjadi flushing tools dengan pompa listrik.

8. Re-Engineering Sudut Belt Plough Chute

Conveyor System merupakan alat utama penerimaan dan pengiriman batu bara pada Pelabuhan Tarahan. Conveyor System juga penyumbang penggunaan energi terbesar. Sehingga untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energinya dilakukan beberapa re-engineering. Diantaranya adalah re-engineering sudut belt plough chute dari 28o menjadi 37,15o pada belt plough dan didapatkan efisiensi sebesar 20.335,59 GJ.
 

With these various saving efforts, overall, the intensity of electricity consumption at UPTE in 2021 is 0.024 GJ/ton, no different from the previous year, which was 0.024 GJ/ton. This means that programs to support energy efficiency are still being carried out continuously. [GRI 103-3, 302-3] [OJK F.6]

Complete data on energy consumption, production, and savings during 2021 are presented in the following tables:

PTBA

For energy consumption outside the organization, such as the use of fuel by suppliers/partners, PTBA cannot report it because in the cooperation agreement with suppliers there is no clause regarding recording the volume of energy released by partners.

However, in accordance with the Corporate Value Chain Accounting and Reporting Standards (Scope 3) of the GHG (Greenhouse Gases) Protocol, PTBA identified that relevant energy consumption outside the organization, namely the upstream category in the form of business trips, especially travel by airplane.

In this report, travel by airplane refers to the journey of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The volume of energy or fuel consumed from business trips by airplane in 2021, according to the calculation results of the ICAO (International Civil Aviation Organization/International Civil Aviation) carbon emission calculator, was recorded at 1,626,983 kg, equivalent to 2,259,699 liters or the equivalent of 77,282 GigaJoule. [GRI 103-3, 302-2]