Rabu pagi, 25 April 2016, Milawarma yang telah melepaskan jabatannya sebagai Direktur Utama PTBA, berpamitan kepada sejumlah karyawan PTBA yang sejak pagi berkumpul di rumah dinas Direktur Utama PTBA, Jln. Beringin No. 1, Bukit Asam Baru, Tanjung Enim.
Ia beserta istrinya, Muslimah Milawarma, pamit, untuk pergi meninggalkan rumah dinas yang ditempatinya sejak 2011. Ketika keluar rumah, para karyawan tersebut mengelilingi Milawarma, seolah menanti wejangannya terakhir sebagai seorang bapak, seorang panutan, yang telah lama memimpin mereka.
Milawarma pun berkata, "PTBA mempunyai dua hal yang tidak dimiliki oleh yang lain. Pertama, manusianya. Contohnya, di dunia ini yang namanya Milawarma, ya seperti ini. Manusia-manusianya unik, tidak ada yang sama."
Karyawan PTBA yang hadir terdiam, seksama mengikuti penuturan lelaki kelahiran 30 September 1958 itu. “Yang kedua adalah berkah yang diberikan Allah SWT. Barokah tidak sama dan tidak rata. Untuk itu, jangan sampai pintu barokah tertutup untuk PTBA. Jadi kita harus bersyukur.”
Selanjutnya Milawarma menyampaikan harapannya. Ia berharap, jajaran direksi periode 2016-2021 dapat lebih amanah sehingga PTBA semakin dilimpahi berkah dan meminta seluruh insan PTBA mendukung direksi baru seperti halnya pernah mendukung direksi yang pernah dipimpinnya.
"Sebagai direktur utama, saya penanggung jawab, pemimpin dari teman-teman sekalian. Untuk itu, saya harus memohon maaf secara pribadi, keluarga, maupun secara kedinasan apabila ada kesalahan dan kekhilafan. Dengan maaf dari karyawan dan karyawati serta Keluarga Besar PTBA ini akan meringankan langkah saya di institusi berikutnya," ucap Milawarma.
Seusai berpamitan, Milawarma dan istrinya pun menaiki mobil hitam besar yang sudah sejak dari tadi menunggunya dan akan membawanya ke rumah impiannya yang baru. Sang Panutan itu memang telah pergi. Namun pituturnya tetap diingat karyawannya, dan perjuangannya sebagai Direktur Utama PTBA akan diteruskan oleh penggantinyaIr. Arviyan Arifin. Semoga PTBA tetap jaya.
